SHALOM SAHABAT BLOG SEMUA...
Ada seorang perempuan yang menyimpan kepahitan begitu dalam di dalam hatinya. Ada ribuan dendam yang telah ia susun sedemikian rupa untuk membalas perbuatan seseorang yang telah melukainya begitu dalam. Saat ini dia begitu benci dengan kehidupannya dan memilih untuk mengakhiri hidup setelah dia berhasil membalas dendam.
"Apa aku perlu mengampuninya jika dia telah merenggut mahkotaku? Apa aku harus membiarkannya hidup dan bersenang-senang di atas penderitaanku? Kini aku merasa jijik terhadap tubuhku dan aku tak punya masa depan lagi. Aku memilih mati setelah berhasil membalaskan dendamku," ujar perempuan itu kepadaku.
Saya yakin bahwa tidak seorang pun ingin mengalami kejadian seperti yang perempuan itu alami. Saya bisa merasakan luka yang begitu dalam dan kebencian yang sangat pahit. Dia tidak bisa mengampuni seseorang yang telah membuat kehidupannya hancur dan terlebih lagi dia tidak bisa menerima dirinya sendiri.
Tuhan sangat mengerti setiap jeritan hati kita. Tuhan mengetahui bahasa tetesan air mata kita. Tidak ada yang tersembunyi bagi Tuhan termasuk semua luka hati kita. Tidak ada kesalahan yang tidak bisa diampuni. Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita tentang kasih dan kasih itu adalah mengampuni.
Sepahit apapun perbuatan seseorang terhadap kita, maka kita harus sanggup untuk mengampuni. Ketika kita merasa berat untuk mengampuni, ketika hati kita berontak untuk mengampuni, sesungguhnya kita telah kehilangan kasih.
Tuhan Yesus akan memberkati dan memulihkan kehidupan kita jika kita telah berhasil untuk mengampuni orang-orang yang telah melukai kita. Jangan pernah berpikir untuk membalas dendam karena pembalasan itu adalah hak Tuhan.
"Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." (Kolose 3:13)
Temukan saya di :
Ada seorang perempuan yang menyimpan kepahitan begitu dalam di dalam hatinya. Ada ribuan dendam yang telah ia susun sedemikian rupa untuk membalas perbuatan seseorang yang telah melukainya begitu dalam. Saat ini dia begitu benci dengan kehidupannya dan memilih untuk mengakhiri hidup setelah dia berhasil membalas dendam.
"Apa aku perlu mengampuninya jika dia telah merenggut mahkotaku? Apa aku harus membiarkannya hidup dan bersenang-senang di atas penderitaanku? Kini aku merasa jijik terhadap tubuhku dan aku tak punya masa depan lagi. Aku memilih mati setelah berhasil membalaskan dendamku," ujar perempuan itu kepadaku.
Saya yakin bahwa tidak seorang pun ingin mengalami kejadian seperti yang perempuan itu alami. Saya bisa merasakan luka yang begitu dalam dan kebencian yang sangat pahit. Dia tidak bisa mengampuni seseorang yang telah membuat kehidupannya hancur dan terlebih lagi dia tidak bisa menerima dirinya sendiri.
Tuhan sangat mengerti setiap jeritan hati kita. Tuhan mengetahui bahasa tetesan air mata kita. Tidak ada yang tersembunyi bagi Tuhan termasuk semua luka hati kita. Tidak ada kesalahan yang tidak bisa diampuni. Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita tentang kasih dan kasih itu adalah mengampuni.
Sepahit apapun perbuatan seseorang terhadap kita, maka kita harus sanggup untuk mengampuni. Ketika kita merasa berat untuk mengampuni, ketika hati kita berontak untuk mengampuni, sesungguhnya kita telah kehilangan kasih.
Tuhan Yesus akan memberkati dan memulihkan kehidupan kita jika kita telah berhasil untuk mengampuni orang-orang yang telah melukai kita. Jangan pernah berpikir untuk membalas dendam karena pembalasan itu adalah hak Tuhan.
"Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." (Kolose 3:13)
Temukan saya di :
- Facebook klik >> Add saya dong...
- Twitter klik >> Follow me
0 comments:
Post a Comment