SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA.. JIKA SAUDARA/I TERBANTU DENGAN BLOG INI SILAHKAN DI SHARE (CANTUMKAN SUMBERNYA YAA) MOHON UNTUK TIDAK SPAM DI KOMENTAR.. GOD BLESS YOU ALL

Telusuri

0 RENUNGAN HARIAN KRISTEN "SUATU MALAM DI BETLEHEM"

Wednesday, 16 December 2015
SHALOM SAHABAT BLOG SEMUA...

"Jangan takut hai tanah, bersorak-soraklah dan bersukacitalah, sebab juga Tuhan telah melakukan perkara yang besar!" (Yoel 2:21)
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 27; Lukas 3; Ayub 34-35
Di malam Natal yang pertama kalinya, tidak ada lampu berwarna cerah di rumah siapapun. Tidak ada stoking tergantung secara teratur atau tanduk rusa yang menari-nari di kepala anak-anak. Suasana itu terjadi di suatu malam di Betlehem. Sensus penduduk yang diperintahkan oleh Kaisar kepada setiap warga saat itu telah mengubah sejarah Betlehem.
Seluruh warga Israel hidup pada masa sejarah yang sangat menakutkan. Mereka hidup di bawah tiran Raja Herodes yang gemar mengeksekusi siapapun yang diiginkannya. Sementara, orang Yahudi tinggal di wilayah tersebut. Bangsa Romawi telah menguasai negara mereka, sehingga mereka tak lagi bebas hidup dan melakukan apa yang mereka mau. Mereka terus menerus bertanya apakah bangsa Roma akan pergi dan kekerasan di bangsanya akan berhenti? Apakah dunia mereka akan berubah? Lalu tiba-tiba malaikat Tuhan menampakkan diri kepada gembala dan meyakinkan mereka agar tidak takut: Jangan takut!
Banyak kondisi dan situasi yang membuat manusia takut akhir-akhir ini. Kita sering mendengar tentang tragedi mengerikan di dunia. Kejadian-kejadian itu berkamuflase menjadi perasaan-perasaan takut dalam hidup kita. Adapula ketakutan pribadi, baik tentang kesehatan, keluarga, pekerjaan, jodoh, dan masa depan. Banyak hal tentang hidup yang melintas dibenak kita. Namun, suatu malam di Betlehem itu telah mengubah segalanya. Natal hadir sebagai pesan suka cita bahwa kehidupan kita telah dijamin oleh Anak Domba Allah, yaitu Yesus Kristus. Pesan Natal yang pertama hingga saat ini tetap sama, yaitu agar kita tidak takut. Sebab Yesus telah lahir sebagai pembawa suka cita besar bagi dunia.

NATAL TELAH MENGHAPUSKAN SEGALA RASA TAKUT DAN MENGGANTINYA DENGAN SUKACITA.

Temukan saya di :

1. Facebook klik >> Add saya dong...
2. Twitter klik >> Follow me


TUHAN YESUS MEMBERKATI
Read more

0 KESAKSIAN "KISAH SEORANG WANITA BERUSIA 76 TAHUN YANG MEMENANGKAN BANYAK JIWA"

Tuesday, 15 December 2015
SHALOM SAHABAT BLOG SEMUA...

Ethel Hatfield berusia 76 tahun. Karena ingin melayani Tuhan, ia bertanya kepada pendeta di gerejanya, apakah ia boleh mengajar Sekolah Minggu.
Akan tetapi, pendeta tersebut berkata bahwa Ethel mungkin sudah terlalu tua! Ia pulang ke rumah dengan hati sedih dan kecewa...Kemudian suatu hari, ketika Ethel sedang merawat kebun mawarnya, seorang mahasiswa keturunan China dari kampus yang ada di dekat situ berhenti untuk mengomentari keindahan bunga-bunga mawarnya.
Ethel menawarkan secangkir teh. Ketika mereka sedang bercakap-cakap, Ethel berkesempatan untuk bercerita mengenai Yesus dan kasih-Nya. Keesokan harinya mahasiswa tadi datang bersama mahasiswa lain, dan itulah awal pelayanan Ethel. Ethel merasa sangat senang dapat membagikan Injil Kristus kepada mahasiswa-mahasiswa tersebut, karena ia tahu bahwa Dia memiliki kekuatan untuk mengubah kehidupan.
Injil adalah "kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya" (Roma 1:16). Justru karena Ethel sudah tua, para mahasiswa keturunan China itu mendengarkannya dengan rasa hormat dan penghargaan.
Ketika ia meninggal, sekitar 70 orang keturunan China yang sudah menjadi orang percaya berkumpul di upacara pemakamannya.
Mereka telah dimenangkan bagi Kristus oleh seorang wanita yang dianggap terlalu tua untuk mengajar kelas Sekolah Minggu! TAK SEORANG PUN TERLALU TUA UNTUK MENJADI SAKSI KRISTUS.
Beritakan Kabar Baik, Kabar Keselamatan, Yesus berjanji "akan menyertai kita sampai kepada akhir zaman" (untuk orang-orang yang memberitakan Injil).


Temukan saya di :

1. Facebook klik >> Add saya dong...
2. Twitter klik >> Follow me


TUHAN YESUS MEMBERKATI
Read more

0 RENUNGAN HARIAN KRISTEN "MENJADI BERKAT DI MASA KERING"

SHALOM SAHABAT BLOG SEMUA...

Baca Firman TUHAN di 1 Raja-Raja 17:7-24
"Sekarang aku tahu, bahwa engkau abdi Allah dan firman TUHAN yang kauucapkan itu adalah benar." (1 Raja-Raja 17:24)
Ketika mengalami masalah berat umumnya kita langsung menyerah pada keadaan, tidak mau berbuat sesuatu, hanya diam di tempat dan mengasihani diri sendiri. Kita jadi malas berdoa, ogah baca Alkitab dan tidak semangat beribadah. Ini salah besar! Jika ingin keadaan berubah kita pun harus berani membuat perubahan.
Pada waktu Elia mengalami masalah berat karena sungat Kerit yang mengering ia mau melangkah menaati perintah Tuhan, padahal sungai Kerit sudah menjadi zona nyaman baginya. Elia meninggalkan zona nyaman itu dengan perintah Tuhan: "...pergi ke Sarfat, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan." (1 Raja-Raja 17:9). Ingin dipulihkan Tuhan? Kita harus berani meninggalkan zona nyaman kita. Sesungguhnya Elia punya alasan kuat kuatir pergi ke Sarfat, karena Sarfat adalah wilayah Sidon, sedangkan raja Sidon adalah orang tua Izabel. Tapi Tuhan justru menyuruh Elia tinggal di Sidon. Kata tinggal berarti berada di tempat itu dalam kurun waktu tertentu. Jadi meski kuatir, Elia tetap mengikuti kehendak Tuhan.
Hari-hari ini banyak orang kuatir akan masa depan hidupnya karena naiknya harga harga lebutuhan pokok yang secara otomatis berdampak pada naiknya harga kebutuhan hidup lainnya. Kata-kata yang ada di pikiran kita hanyalah: tidak mungkin, mustahil, apa bisa; karena segala sesuatu kita ukur dengan logika kita. Terkadang perintah Tuhan sangat tidak masuk akal, namun ketika kita taat kita akan melihat perkara-perkara ajaib dinyatakan. Di Sarfat Elia diutus Tuhan untuk menemui janda miskin yang hanya mempunyai segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Meski ia sendiri berada dalam kesulitan Elia tetap melangkah mengerjakan tugasnya, bahkan ia mampu menguatkan orang lain dan menjadi saluran berkat. "Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi." (1 Raja-Raja 17:14).
KETAATAN DAN KETIDAKKUATIRAN ADALAH KUNCI MENGUBAH SITUASI YANG BURUK MENJADI PENUH BERKAT !!

Temukan saya di :

1. Facebook klik >> Add saya dong...
2. Twitter klik >> Follow me


TUHAN YESUS MEMBERKATI
Read more

0 RENUNGAN HARIAN KRISTEN "KEBOHONGAN VERSUS KEBENARAN"

Monday, 14 December 2015
SHALOM SAHABAT BLOG SEMUA...
Bukankah engkau dan aku dihadapan pada situasi yang pelik untuk menytakan KEBENARAN atau BERBOHONG kepada orang apalagi kepada seorang saudara atau teman.
Berbohong, walaupun "bohong kecil" itu tetap BOHONG!
Sekali kita bohongin orang, dia akan selalu akan itu bila ketemu kita and he will never trust you, dan kitapun akan ingat bahwa kita telah berbohong ,dan selalu menghindar atau " buang muka" Kata seorang anak kecil :
hati-hati kalau buang muka, nanti jatuh ketempat" sampah atau lumpur"
Ambil keputusan untuk menyatakan KEBENARAN walapun itu kurang menyenangkan orang. Kita bisa dan kuat bila meminta kepada Tuhan untuk "mengawasi mulut dan berjaga pada pintu bibir kita" (Mazmur 141:3) dan itu akan memelihara kita dari kesukaran (Amsal 21:23)

Have a good day guys.
" Tel the THRUTH, what ever the consequense is ",

Temukan saya di :

1. Facebook klik >> Add saya dong...
2. Twitter klik >> Follow me


TUHAN YESUS MEMBERKATI
Read more

0 RENUNGAN HARIAN KRISTEN "JANGAN PERNAH PERMAINKAN TUHAN"

Tatkala Eli menjabat sebagai imam di Israel, orang-orang Israel sedang dalam situasi yang genting karena mereka mendapat serangan dari bangsa Filistin, dan dalam pertempuran tersebut mereka seringkali harus menelan pil kekalahan. Menyadari hal itu tua-tua Israel pun mengusulkan supaya mereka membawa tabut perjanjian Tuhan dari Silo ke tengah-tengah perkemahan mereka dengan harapan bahwa dengan mengandalkan tabut perjanjian tersebut bangsa Israel dapat mengalahkan musuh.
Tetapi faktanya? Bangsa Israel justru mengalami kekalahan yang jauh lebih besar, "...dari pihak Israel gugur tiga puluh ribu orang pasukan berjalan kaki." (ayat 10). Bangsa Israel bukan hanya gagal memperoleh kemenangan dengan adanya tabut perjanjian tersebut, bahkan tabut perjanjian itu juga dirampas oleh musuh, ibarat peribahasa 'sudah jatuh tertimpa tangga pula.'
Mengapa hal itu terjadi? Bukankah tabut perjanjian adalah lambang kehadiran Tuhan di tengah-tengah umat-Nya? Bangsa Israel mengira bahwa tabut perjanjian itu akan menjadi jaminan bahwa Tuhan berkenan menyatakan kebesaran dan kuasa-Nya tanpa syarat. Apakah dengan kekalahan ini berarti Tuhan yang mereka sembah adalah Tuhan yang gagal dan tidak punya kuasa? Sekali-kali tidak! Kegagalan bangsa Israel sama sekali bukanlah kegagalan tabut perjanjian atau kegagalan Tuhan. Kegagalan terjadi karena mereka telah menyalahgunakan tabut perjanjian Tuhan. Mereka hanya memanfaatkan dan memperalat tabut perjanjian Tuhan di kala perlu saja.
Bangsa Israel menderita kekalahan karena mereka tidak hidup dalam ketaatan dan cenderung menyepelekan Tuhan. Menurut peraturan, sebelum mengangkut tabut perjanjian Tuhan para imam harus terlebih dahulu mempersembahkan korban bakaran. Setelah berdoa mereka baru mengangkut tabut perjanjian itu dengan hati-hati dan penuh hormat. Namun dalam peristiwa itu tabut perjanjian tersebut malah diangkut oleh dua anak imam Eli yaitu Hofni dan Pinehas. Tentang kehidupan anak-anak imam Eli ini Alkitab dengan jelas mencatat: "Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN," (1 Samuel 2:12).
Selaku imam, kelakuan Hofni dan Pinehas benar-benar kelewatan, bahkan Alkitab menyebut keduanya sebagai orang-orang dursila, berkelakuan jahat. Mereka telah menyalahgunakan jabatannya sebagai imam hanya untuk memuaskan hawa nafsu dan keinginan daging mereka. Sementara Eli (ayahnya), selaku imam besar, tetap saja bersikap lunak dan tidak mendisiplinkan anak-anaknya dengan keras, padahal ia melihat dengan mata kepala sendiri perbuatan anak-anaknya. Selaku imam besar seharusnya ia berwenang memecat mereka dari jabatan sebagai imam.
Kisah hari ini menunjukkan bahwa umat Israel sudah tidak lagi menghormati Tuhan dan menganggap remeh kekudusan-Nya. Padahal firman-Nya berkata, "...hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus." (1 Petrus 1:15-16). Tetapi begitu menghadapi situasi genting dan terdesak mereka baru teringat kepada tabut perjanjian Tuhan; mereka mencari Tuhan dan memanfaatkan Dia hanya sebagai pemenuh kebutuhan belaka. Dengan membawa tabut perjanjian ke tengah-tengah perkemahan mereka berharap Tuhan segera turun tangan dan menolong mereka. Namun yang terjadi justru sebaliknya! Murka Tuhan datang! Akibatnya mereka mengalami kekalahan yang memalukan dan dipecundangi oleh bangsa Filistin.
Di zaman sekarang ini banyak orang Kristen berlaku seperti bangsa Israel. Mereka berani memanfaatkan Tuhan. Ketika mengalami masalah berat mereka tampak giat beribadah dan berdoa, tapi begitu masalahnya beres secepat kilat pula mereka meninggalkan Tuhan, kemudian kembali hidup dalam ketidaktaatan. Ada pula yang berani 'menyogok' Tuhan dengan berbagai macam persembahan dengan harapan Tuhan memuluskan proyek bisnisnya. Ibadah dan pelayanan yang disertai motivasi tidak benar adalah jahat di mata Tuhan. Tuhan menghendaki kita beribadah dan melayani Dia dengan hati yang tulus karena mengasihi-Nya, bukan karena maksud-maksud terselubung; inilah yang akan mendatangkan berkat.
Tuhan tidak bisa dimanfaatkan, apalagi dipermainkan! Asal kita setia dan taat kepada-Nya Ia akan hadir dengan segala otoritas-Nya!


Temukan saya di :
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Read more

0 RENUNGAN HARIAN KRISTEN "DI DALAM PALUNGAN"


"Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya." (1 Yohanes 4:9)
Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 25 ; Lukas 1 ;Ayub 29-31
Mengapa Allah memilih palungan sebagai tempat tidur bagi bayi Yesus? Pertama, palungan merupakan simbol kerelaan Allah untuk bersentuhan dengan kejijikan dunia ini, yaitu dosa manusia. Palungan adalah tempat menaruh makanan binatang yang penuh bakteri, dan bukan tempat yang tepat untuk meletakkan bayi yang membutuhkan tempat steril. Kedua, palungan merupakan simbol bahwa Allah datang untuk semua manusia tanpa memandang status.
Palungan menjadi tanda dari Allah bagi para gembala (orang-orang yang statusnya paling rendah) bahwa Mesias yang dijanjikan telah datang. Dua simbol tentang palungan tersebut menghasilkan satu kesimpulan penting, yaitu bahwa hati Allah adalah hati yang penuh kasih. Hati yang penuh kasih itulah yang menyebabkan keselamatan umat manusia menjadi mungkin. Tanpa hati yang penuh kasih, keselamatan umat manusia hanyalah mimpi yang mustahil terwujud.
Sebuah lagu Natal berjudul "Di Dalam Palungan" (KPK 94) dengan tepat menggambarkan besarnya kasih Allah. Lagu itu dimulai dengan perkataan, "Selain palungan, tidak ada tempat yang lain untuk Yesus berbaring." Itulah situasi Natal yang sesungguhnya. Hanya ada palungan dan palungan itu menjadi bukti kebesaran kasih Allah.
Jika Natal menjadi peristiwa nyata karena hati Allah yang penuh dengan kasih, bukankah Natal seharusnya membuat kita lebih mengasihi Allah dan sesama? Natal hanya akan menjadi tradisi belaka jika kita tidak menjadi semakin mengasihi Allah. Natal tidak lebih dari sekedar hari raya keagamaan jika tidak mendorong kita untuk lebih mengasihi sesama. Oleh karena itu, mintalah agar Allah memenuhi kita dengan kasih-Nya dalam Natal tahun ini.

NATAL BUKAN HANYA HARI RAYA, TETAPI BUKTI KASIH TERBESAR ALLAH KEPADA MANUSIA.

Temukan saya di :
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Read more

0 RENUNGAN HARIAN KRISTEN "PENTINGNYA MENATA HATI"

Sunday, 13 December 2015
"Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23)
Seringkali kita mencoba untuk berbahagia,
padahal hati kita sedang pedih seperti diiris.
Seringkali kita mencoba untuk tampil bebas,
padahal hati kita sedang banyak beban.
Seringkali kita mencoba untuk menganggap tiada luka,
padahal luka di hati kita terus menganga.
Pada saat kita ditolak, diremehkan, dihina, diabaikan,
Kita begitu merasa terluka didalam hati.
Ditambah lagi dengan rasa iri, persaingan, kebencian, dendam, amarah, merasa tersingkir, dsb..
Akan menimbulkan luka yang sangat dalam dan menumpuk dalam hati kita.
Lalu apa yang harus kita perbuat?
Datang pada Tuhan Yesus, 
Jujurlah dengan isi hatimu sendiri,
Dan minta Tuhan Yesus yang sembuhkan semuanya. 
Cepatlah minta ampun pada-Nya.
Sebab hati yang luka juga akan melukai orang lain.
Ketika hati sedang terluka, kita cenderung akan mudah marah dan bersikap kasar kepada orang lain.
Cepat dibereskan.
Tuhan melihat hati, 
Tuhan memilih HATI YANG BERSIH, bebas dari semua luka dan kebencian.


Temukan saya di :
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Read more