Permasalahan yang saat ini sedang heboh di kalangan masyarakat adalah tentang kasus pencatutan nama Presiden dan Wapres yang dilakukan oleh Ketua DPR, Setya Novanto.
Dari kasus yang menghebohkan ini, nyapnyap.com ingin mengulas tentang fakta-fakta yang mulai terkuak dari kedua kubu yaitu Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Memang untuk KIH diketahui beberapa waktu lalu sudah berganti nama menjadi Partai Pendukung Pemerintah, namun masyrakat masih sangat kental dengan pertarungan antara KMP dan KIH.
Sebelum kita bahas lebih jauh lagi, alangkah baiknya kita 'flash back' kembali di jaman PilPres 2014 kemarin. Pertarungan antara dua orang besar yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Pertempuran di PilPres 2014 kemarin memang menjadi pemilu yang paling menarik sepanjang sejarah di Indonesia.
Ya, hal itu karena Jokowi yang saat ini sudah resmi menjadi Presiden merupakan orang yang tidak disangka-sangka menjadi kandidat utama. Presiden Jokowi dikenal sangat sederhana dan apa adanya serta berasal dari rakyat sipil (biasa).
Sedangkan untuk Prabowo Subianto sendiri, siapa yang tidak mengenalnya. Berasal dari militer dan punya track record lebih mumpuni jika dibandingkan dengan Jokowi.
Tapi, takdir berkata lain dan menjadikan Jokowi sebagai pemenang pemilu yang otomatis membuatnya jadi Presiden Republik Indoensia ke-7.
Selanjutnya, sesuai dengan judul yang sudah nyapnyap.com buat di atas "Pendukung Prabowo harus baca ini supaya sadar pilihannya selama ini salah".
1. Prabowo Subianto sebagai Ketua KMP tidak melakukan tindakan apapun terkait Setya Novanto
Prabowo Subianto diketahui seperti pura-pura tidak melihat tentang kasus yang sedang melibatkan Ketua DPR RI, Setya Novanto.
Padahal ini adalah sebuah masalah yang cukup besar dan tidak bisa dianggap sepele. Setya Novanto diketahui sebagai salah satu dari anggota KMP yang cukup berpengaruh.
Namun, sampai dengan saat ini, Prabowo Subianto masih tidak terlihat melakukan tindakan apapun tentang Setya Novanto.
Dengan kondisi yang seperti ini tentu akan memunculkan dugaan-dugaan negatif yang menghampiri Prabowo sendiri. Apabila memang Prabowo tidak terlibat ke dalam permasalahan ini, tentu Ia akan melakukan paling tidak konferensi pers menanggapi kasus ini dan menentukan sikap yang jelas terhadap salah satu kadernya.
2. Setya Novanto berasal dari Partai Golkar dan mendapat pembelaan dari Ketua Partai
Setya Novanto merupakan anggota dari partai Golkar dan menjadi anggota DPR sejak tahun 199 silam. Kalau melihat usianya, Setnov bisa dibilang sebagai orang lama di partai Golkar.
Mungkin itu adalah salah satu alasan kenapa dari Golkar sendiri menyatakan kalau dengan segenap hati mendukung dan membela Setya Novanto pada kasus 'Papa Minta Saham' ini.
Dalam hal ini, orang yang paling terlihat lantang membela adalah Aburizal Bakri yang tidak lain adalah Ketua Partai Golkar sendiri.
3. Kondisi yang terjadi saat ini adalah pembongkaran praktik mafia migas yang selama ini merugikan negara
Sepertinya, siapa pun bisa melihat tentang skenario dari drama 'papa minta saham' yang saat ini heboh di kalangan masyarakat ini.
Kesimpulannya adalah kubu A sedang membuka sebuah kejahatan kubu B namun kubu A mendapatkan masalah karena kubu B itu sendiri punya kekuasaan dan menggunakan cara yang tidak sewajarnya.
Jika melihat seperti itu, sudah dapat terlihat bagaimana sulitnya membongkar suatu kejahatan. Inilah yang saat ini sedang diperjuangkan oleh mereka dan dalam hal ini membutuhkan dukungan penuh dari masyarakat sendiri sebagai juri paling akhir selain persidangan dan aparat hukum.
4. Pertanyaan yang patut dipikirkan adalah bagaimana bila Prabowo Subianto menjadi Presiden?
Mungkin ini menjadi salah satu hal yang paling penting dalam artikel ini. Bagaimana apabila Prabowo Subianto yang menjadi Presiden? Apakah kegaduhan seperti ini bakal terungkap dan menguap ke publik?
Mayoritas dari masyarakat tentu akan menjawabnya dengan kata 'Tidak'. Ya! Ini adalah tidak lain karena kepercayaan dari masyarakat saat ini sudah mulai pudar dengan aparat hukum dan khususnya terhadap kubu KMP karena kasus 'papa minta saham' ini berasal dari salah satu anggota KMP.
Apalagi melihat kemarin untuk persidangan MKD yang menghadirkan terlapor Ketua DPR, Setya Novanto malah dilakukan secara tertutup. Padahal dua persidangan sebelumnya yang berasal dari pihak pelapor dengan gamblang dilakukan secara terbuka.
Lebih jauh lagi, dengan saat ini kondisinya Presiden dan Pemerintahan berada di kubu KIH saja sudah sangat sulit untuk membongkarnya. Bagaimana bila Presiden dan Pemerintah berasal dari kubu KMP?
Tentu saja, kegaduhan ini tidak akan terjadi dan Indonesia akan kembali tentram. Praktik-praktik mafia terus berjalan tanpa ada rakyat yang mengetahuinya.
5. Melebar dengan praktik mafia lainnya yang ada di Indonesia, akankah terjadi juga?
Mungkin kita akan sedikit melebar dari pembahasan di atas mengenai kasus 'papa minta saham' namun masih tentang seputar mafia di Indonesia.
Tentu masih ingat dengan kasus menghebohkan lainnya tentang mafia-mafia Indonesia seperti kasus-kasus berikut ini:
- Korupsi UPS yang dibongkar oleh Ahok sebagai Gubernur Jakarta
- Ilegal Fishing yang dibasmi oleh Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan
- Judi Bola yang dilibas dengan pembubaran PSSI oleh Imam Nahrawi sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga
- Kasus-kasus lainnya yang terbongkar di era Joko Widodo
- Korupsi UPS yang dibongkar oleh Ahok sebagai Gubernur Jakarta
- Ilegal Fishing yang dibasmi oleh Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan
- Judi Bola yang dilibas dengan pembubaran PSSI oleh Imam Nahrawi sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga
- Kasus-kasus lainnya yang terbongkar di era Joko Widodo
Di atas hanyalah segelintir mengenai kasus-kasus yang telah terbongkar di era pemerintahan Joko Widodo. Kasus lama, permasalahan lama, modus lama, tapi baru dapat terbongkar pada era pemerintahan Joko Widodo.
Pertanyaannya adalah apakah bila Prabowo Subianto menjadi Presiden, kejadian seperti ini akan bisa dibongkar?
6. Lingkungan sekitar Prabowo Subianto yang dikelilingi oleh Orang/Pejabat yang dibenci oleh Rakyat
Bukan bermaksud untuk menjelek-jelekan seseorang, namun ini menjadi salah satu tolak ukur yang didapatkan dari mayoritas opini masyarakat.
Berikut adalah beberapa daftar orang yang ada di sekitar Prabowo Subianto:
- Fadli Zon
- Fahri Hamzah
- Setya Novanto
- Ratna Sarumpaet
- Aburizal Bakri
- Amien Rais
- Surya Dharma Ali
- Hatta Rajasa
- Rachmawati Soekarnoputri
- M Riza Chalid
- Fadli Zon
- Fahri Hamzah
- Setya Novanto
- Ratna Sarumpaet
- Aburizal Bakri
- Amien Rais
- Surya Dharma Ali
- Hatta Rajasa
- Rachmawati Soekarnoputri
- M Riza Chalid
Dari beberapa daftar orang-orang di atas, bisa dilakukan riset untuk mengukur tentang seberapa besar kebencian rakyat Indonesia terhadap mereka yang disebutkan itu.
Jika dinilai dari track record prestasi, tentu akan sangat sulit untuk menemukannya dari orang-orang yang disebutkan di atas.
Mungkin ini adalah sedikit celotehan dari kami untuk para Pendukung Prabowo supaya bisa menyadari bahwa pilihannya selama ini sudah salah. Artikel ini dibuat berdasarkan dari penelusuran dan mengutip opini-opini dari masyrakat. Tidak menutup kemungkinan bahwa artikel ini mempunyai kesalahan, Anda sendiri yang bisa menilainya.
0 comments:
Post a Comment